Dari kecil, saya selalu diajari untuk menghabiskan makanan yang sudah diambil di atas piring. Nggak boleh bersisa, karena “nasinya bisa nangis“, begitu kata mama. Nasi, lauk, kulit buah ataupun potongan sayuran yang ada di rumah kita, kalaupun memang ada, masih bisa kita manfaatkan untuk diolah kembali menjadi kompos, daripada dibuang bersama sampah-sampah lain seperti plastik, kertas dan bungkus makanan.
Salah satu metode pengolahan kompos dari sampah organik rumah tangga adalah Takakura. Hmm, pasti banyak kan yang belum tau apa itu Takakura. Hayooo, ngaku…
Saya aja juga jujur, baru ngerti Takakura setelah nggak sengaja cari-cari bahan bacaan tentang biopori. Apaan lagi biopori? Yuk, baca aja dari blognya Didut yang baru saja mengikuti workshop Eco Creative City yang diselenggarakan oleh Dulux, yang ngasih tau tentang apa itu Biopori dan Takakura.
Nggak cuma belajar teorinya doang, saya langsung praktek sendiri di rumah. Meskipun kalau soal kompos, sebenernya sudah banyak di rumah saya. Tapi bukan berasal dari sampah sisa rumah tangga, melainkan dari sisa kotoran ternak sapi. Sejak harga sapi turun terus menerus dan menjadi peternak sapi tidak lagi menguntungkan, makanya puluhan sapi yang diternak di rumah sekarang sudah dijual dan kandang menjadi kosong.
Yuk mari, kita ngomongin Takakura.
Untuk bisa membuat Takakura, bahan yang diperlukan cukup sederhana yaitu keranjang, inokulan atau sering disebut native microorganisme (NM) dan sampah organik. Keranjang yang dipilih adalah keranjang yang berlubang-lubang, sehingga memungkinkan sirkulasi udara , berjalan lancar. Keranjang ini dilapisai dengan kardus dan kemudian diberi dengan bantalan sekam.
Inokulan atau native microorganisme dibuat dari humus, air, air gula, bekatul, sekam sebagai media dan ragi tape atau tempe. Mudah sebenernya bahan-bahan tersebut kita dapatkan, di pasar tradisional semua ada. Jadi, tidak ada alasan untuk kesulitan membuatnya.
Dan sampah organik atau limbah rumah tangga sisa dapur, itu bisa didapat potongan sayuran (bayam, kangkung dll), potongan buah (kulit jeruk, apel dll), makanan sisa (nasi dan lauk seperti ikan atau tempe goreng, serta sayur) yang biasanya dibuang di tempat sampah. Kita bisa kumpulkan dan jadikan kompos yang berguna untuk menyuburkan tanaman. Bahkan, jika dilakukan dengan serius, bisa meningkatkan penghasilan karena kompos yang dihasilkan bisa dijual.
Jika semua bahan yang diperlukan telah terkumpul, kita bisa memulai pembuatan Takakura ini dengan memasukkan native microorganisme ke dalam keranjang yang telah dialasi dengan kardus dan sekam dibagian bawahnya. Cacah sampah organik sisa limbah rumah tangga menjadi ukuran kecil, tetapi jangan sampai sampah tersebut berada di ruangan terbuka lebih dari dua jam. Jika sudah agak bau atau basi, bisa dicuci dan diperas, baru dimasukkan. Cara memasukkannya, buat lubang pada satu sisi native microorganisme di dalam keranjang, dan masukkan ke dalam keranjang sesegera mungkin dan tutup sampah dengan native microorganisme dari sisi lain sampai sampahnya tertutup. Keranjang ditutup rapat sehingga lalat tidak bisa masuk ke dalamnya. Hari berikutnya, kembali masukkan sampah, dan seterusnya sampai sampah cukup banyak (perbandingan 4:1 dengan native microorganisme). Yang penting, sampah selalu tertutup dan tercampur dengan baik di dalam native microorganisme. Kompos siap dipanen dalam waktu kurang lebih dua hingga tiga minggu kemudian.
Prinsip kerjanya, mikroorganisme yang ada di dalam keranjang akan mengolah sampah menjadi kompos. Saat penyimpanan keranjang takakura, jangan diletakkan di bawah sinar matahari langsung ya. Ditaruhnya di tempat yang adem, terlindung dari sinar matahari, dan jangan sampai kehujanan. Dalam prosesnya, pasti mengeluarkan panas, sehingga jangan heran jika keranjang dibuka dan tangan diletakkan di atasnya, maka akan terasa hangat. Jika sampah yang dimasukkan ke dalam keranjang banyak, ya waktu pengolahannya akan lebih lama. Dengan perbandingan 4:1 maka kira-kira dalam dua minggu sudah dapat diperoleh kompos yang jadi.
Kalau sudah jadi komposnya, bisa digunakan untuk pupuk tanaman. Tanaman-pun, tak selalu harus memakai pot yang beli di toko. Kaleng cat seperti Dulux, juga bisa kita manfaatkan buat bertanam, untuk mengurangi sampah plastik.
Foto-foto proses pembuatan Takakura selengkapnya, bisa dilihat di slide show berikut ya. Kalau ada pertanyaan, boleh lho di isi kolom komentar di bawah.
tak ku kira! ternyata ada cara sederhana untuk bersahabat dengan alam..
tak ku kira juga foto-fotonya natural banget..
Takakura woi, bukan tak ku kira! Ayo bikin juga di kosan. Biar bisa nanem cabe. 😀
Tak Enteni Fotone kok ora ketok… Koneksiku lemod po yo
Jauhari selesai posting Hong Kong Disneyland Selayang Pandang
Wooo, isin karo mekbuke! Wes, diuncalke rene ae mekbukmu Mas… 😆
Wah…ini ide yg brilian untuk mendukung pelestarian lingkungan. sekaligus juga mengurangi pemakaian pestisida dan zat kimia berbahaya lainnya. Thank’s atas inspirasinya mbak is
Ayo, dibikin juga di rumah, Mas. Biar berkurang sampahnya. Dimanfaatin buat bikin kompos sendiri. 😀
Kog namanya Takakura ?
kya bawaan jepang ?
Salah satu naman penemunya emang orang Jepang, Mas. Namanya Mr. Takakura, jadi dinamain sebagai keranjang Takakura.
oh, itu namanya takakura, rupanya kita mendapatkan ajaran yg sama dari orang tua, filosofi menghabiskan makanan. sekarang makanan tidak habis sepertinya makin biasa. apalagi pada saat pesta.
di tempat saya, di gunungkidul, sisa makanan biasanya dipakai buat makanan ternak, sapi, ayam, atau ikan di empang.
belum ada yg kepikiran untuk menjadikannya pupuk karena volumenya memang tidak terlalu banyak 🙂
jarwadi selesai posting Musim Kemarau Tiba
Iya Mas, justru karena volumenya yang sedikit itu, kalau di masukin ke dalam Takakura bisa sedikit-sedikit per harinya. Ayo, cobain.
Iya mba Is, namanya lucu takakura, kyk kata bahasa jepang 😀
Orin selesai posting Merindu Hutan
Emang salah satu penemunya orang Jepang, Mbak. Namanya Mr. Takakura.
Makanya, nama temuannya jadi Keranjang Takakura.
Kalau bor biopori tempat bos saya juga jualan tuh… Tiap rumah bisa buat Takakura seperti ini pasti pekarangan tambah hijau nih.. Go Go Green
dHaNy selesai posting Cina Mulai Melarang Penggunaan Kantong Plastik
Mahal nggak sih kalau harga bor biopori? Kalau dibikin manual kan capek juga ya? 😳
wah mb,perlu dikasih gambar step by stepnya nih,..bigung soalnya,hehehe
Hmmm, itu fotonya udah ada semua, Mbak. yang di bawah itu udah diurutkan dari awal mula. 😀
perlu disampekan ama sedulur nih biar bisa memanfaatkan sisa makanan dan sampah dapur menjadi lebih berguna.
baha andes selesai posting Surat Tanda Terus Belajar STTB
kenapa nggak praktek sendiri aja, Mas?
Kirain tadi nama makanan hehe….soalnya agak mirip nama2 makanan jepang ada taka taka nya gitu… Ini sudah pernah tahu prosesnya, tapi baru tau kalo namanya takakura
horizonwatcher andre selesai posting Dari Miskin dan Merana Menjadi Usahawan Kaya Raya
Waktu itu dapat ilmunya dari mana? Sama nggak dengan yang saya tulis di sini?
langsung praktek deh hehe
Fonega selesai posting Sehatkan Diri Dengan Mangga
Beneran ya… Ayo, kerjain. 😳
saya pernah juga mendapat pencerahan tentang takakura ini nik,
tapi belum praktek sampai sekarang 🙁
oiya, dari yang pernah saya dengar biar prosesnya cepat, sayur dan nasi sisa itu harus bebas minyak, kalau makan sayur bayem temennya ikan goreng balado, sisa bayamnya kalau bisa di cuci dulu 🙂
ysalma selesai posting Batavusqu Award
Bener, Mbak. Itupun harus cepet-cepet dimasukkan ke dalam keranjang Takakura. jangan sampai lewat 2 jam berada di udara terbuka.
Trus, kalau udah agak basi, berbau, atau dihinggapi lalat, dicuci dulu sebaiknya sebelum dimasukkan ke dalam keranjang. Ditirisin dulu ya tapinya…
siip, langsung praktek, tengkyu mbakyu 🙂
namakuananda selesai posting Unik Logo World Environment Day
Okedeh. Bener ya, ayo setelah dipraktekin, ditulis di blog. 😀
Terimakasih atas infonya ya, tergerak juga untuk menerapkannya di pekarangan rumah.
Asyik! Kendari bisa bebas sampah nih. 😀
waaahhhhh dapet ilmu nich….. bersih2 yukzz……
salam persahabatan selalu dr MENONE
MENONE selesai posting Volkswagen Aqua konsep desain VW
Hayuk. Dan mulai menanam pohon juga ya. 😀
Bisa menjadi salah satu alternatif menyelamatan lingkungan ini mbak..
HALAMAN PUTIH selesai posting Asap Putih Lebih Berbahaya Dari Asap Hitam
Iya nih, tapi ya ini dimulai dari kecil dulu, dan dalam skala rumah tangga. 😀
semoga menjadi contoh bagi semuanya.
lingkungan itu harus dijaga dan ditata agar enak dipandang dan enak di badan 😀
retnet selesai posting kenangan pertama kali pegang komputer jadul
salah satu cara menjaga lingkungan, ya dengan membuat Keranjang Takakura ini. Supaya sampah bisa kita manfaatkan untuk membuat kompos. 🙂
Salam Takzim
Infirat mbak, saya akan coba
Salam Takzim batavusqu
Batavusqu selesai posting Upacara adat tiwah
Di Depok banyak sampah organik kan Pak? Atau, sambil keliling kampung dengan sepeda, membantu menyebarkan informasi ini buat tetangga. 😀
Salut sama Mbak Isnu yang tetap punya waktu buat mengolah sampah di balik kesibukan “jalan-jalannya”.
hehehe
Hehe, kalo yang ini ya harus disempet-sempetin tho ya…
Ayo, Mas Alamendah cobain juga.
Soal Takakura, kebetulan udah gak asing lagi mbak di telinga saya.
Maklum, kuliahnya jurusan Teknik Lingkungan, jadi emang belajar kayak ginian 😀
Malah waktu pameran di kampus, Takakura ini juga kita jelaskan kepada pengunjung 🙂
Zippy selesai posting Mahasiswa Aktif dan Kreatif
Jadi malu nih, takut-takut kalau yang saya tulis di atas ada yang salah.
Bener nggak tuh, Zippy, tulisanku?
ngaku loh, baru tahu takakura mbak is… 🙂
selama ini masih buang sisa makanan ke kolam ikan belum nyoba jadiin pupuk , ide ini bagus sekali diterapkan buat mereka yang sering punya sisa makanan banyak.
Iya, Mbak. Makanan sisa sebagai bahan makanan untuk hewan peliharaan, itu memang biasa dilakukan. Takakura ini bukan hanya sampah makanan matang saja, lho…
Sisa potongan sayuran seperti bayam dan kangkung, trus kulit buah, itu bisa dibikin.
wah berarti dulu saya kurang sabar berarti, makanya dulu saya buang pas nyoba bikin satu ember.. eh dapat sepuluh hari saya buang gara-gara saya anggap enggak jadi karena terlalu lama. ternyata nunggunya lama ya mbak
lozz akbar selesai posting Stop Di Sini Kawasan Suaka
Wiiiih, ya lama tho, Mas. Tergantung dari perbandingan antara Native Mocroorganisme dan sampah organik yang dimasukkan. Kalau sampahnya lebih sedikit, ya lebih cepat jadinya.. 😀
alternatif baru yang keren tu ^^
Ayo, Ang, mulai bikin juga. 🙂
Sudah, sudah… saya sudah bikin, hehehe…. saya juga pernah nulis ttg takakura di sini http://pelukpohon.blogspot.com/2010/04/keranjang-takakura-jasa-pengelola.html 🙂
rime selesai posting Plastik Oxium- Inovasi yang Absurd
Pasti. Rime mah ahlinya kalo ngomongin soal lingkungan hidup.
Disini masih banyak lahan mbak..
nggak perlu tempat minimalis buat tanam2 kayak gitu.
apalagi namanya kayak suara ayam “tekukur”
wahh.. ada info yg bagus ni.. salah satu alternatif untuk menyiasati sempitnya ruang di rumah saya..
Lumayan sederhana yah, tapi kalo praktik langsung saya ngga tahu deh 😀
wah sungguh kreatif banget mba ..
saya sangat suka itu…
tapi beli peralatan yang dibutuhkan dimana…
apa jika perorangan yang beli bisa dilayani…
choirunnangim selesai posting Belajar Dari Tukang Parkir
waaahhh…harus siap dan berani kotor tuh…
tapi kalo udah liat hasilnya jadi indah ya..
salam
tunsa selesai posting Download Yahoo! Messenger 11
wah.. . bermanfaat banget..
ne. .
fotonya juga bermanfaat sapa tw ada jadi bintang iklan takura xxixixixi 😀
ada-akbar.com selesai posting Wanita Bertindik Terbanyak Ahirnya Menikah
ehm… aku kok fokusnya sama fotonya yah… *apeuuu*
wah… ide yang sangat blirian ni untuk pelestarian lingkungan, juga…