Sesuai dengan rencana jalan-jalan saya ke Cirebon, hari Sabtu pagi 23 Oktober 2010 kemarin saya mewujudkannya. Tanpa persiapan yang matang, bahkan saya sama sekali nggak Googling, nggak tahu menahu informasi tentang Cirebon, dan hanya berbekal beberapa lembar kertas informasi hasil pencarian teman di internet yang tak tuntas dibaca.
Menuju Cirebon Dengan Kereta Api
Jam 07.00 pagi, kami berdua menginjakkan kaki di stasiun kereta api Cikarang. Dengan yakinnya kami berdua berencana ke Cirebon menumpang kereta api ekonomi dari Jakarta tujuan Jawa Tengah atau Jawa Timur yang akan melintas. Tetapi langsung pupus ketika petugas penjual tiket di stasiun menginformasikan bahwa tak ada kereta api dalam waktu dekat yang akan melintas dan berhenti di stasiun Cikarang. Lebih baik dari stasiun Bekasi, usulnya.
Oke, akhirnya saya beli tiket seharga Rp. 1.500,- menuju stasiun Bekasi. Keretanya kebetulan semenit lagi akan berangkat. Saat kami tiba di stasiun, kereta dari arah timur sudah lama berhenti di Stasiun Cikarang. Buru-buru kami meloncat naik. Untungnya masih kebagian tempat duduk. Sambil terkantuk-kantuk, kami menuju stasiun Bekasi.
Kami sempat baca informasi di beberapa lembar kertas print-an, bahwa jadwal kereta api Cirebon Express adalah jam 11.00. Nggak mungkin kami menunggu selama itu. Kalau sudah siang baru berangkat, sore nanti tibanya di Cirebon. Akhirnya kami sepakat untuk naik kereta apa saja yang menuju timur. Karena hampir semua kereta api akan berhenti di Stasiun Cirebon.
Saat menginjakkan kaki di stasiun Bekasi, mata kami tertuju pada kereta Kutojaya yang terparkir di rel sebelah. Saya dan teman langsung sprint menuju loket penjualan tiket buat beli. Aba-aba dari peron sudah terdengar bahwa kereta siap diberangkatkan. Kami lari sekenceng-kencengnya lagi naik ke atas kereta.
Salah Beli Tiket
Di atas kereta, kami baru menyadari kalau tiket yang kami beli kurang! Tiket hanya dicetak untuk 1 orang, padahal kami pergi berdua. π Dan nggak dapet tempat duduk pula!
Kami akhirnya jalan menuju gerbong kereta makan. Calo pertama yang saya temui menawarkan harga Rp. 20.000,- sebagai biaya tambahan agar bisa duduk di kursi kosong tersebut. Kami menolak dan tetep jalan ke depan. Saat melihat petugas dengan seragam yang tidur, saya dan teman nekat duduk di sampingnya. Beberapa petugas berbisik. Teman awalnya meminta saya menyimpan kamera biar tidak menarik perhatian sekitar. Tetapi saya malah berpikir sebaliknya, dengan kamera yang saya tenteng, saya akan merasa lebih aman, karena ada kemungkinan disangka seorang wartawan. Dan benar, kami tak ‘ditagih’ biaya duduk di gerbong restorasi.
Saat pemeriksaan tiketpun, kami bersikeras membayar biaya seharga tiket dengan meminta bukti pembayaran, meski ditawari harga nego sebesar Rp. 15.000,- saja. Seperti ini nih tiket yang diberikan, meski dengan sedikit ancaman karena menurut peraturan, denda membayar di atas kereta adalah sebesar dua kali lipat harga tiket resmi.
Pas mendokumentasikan tiket tersebut, kami baru menyadari jika tanggal yang tertera adalah tanggal 24 Oktober, padahal hari keberangkatan kami adalah 23 Oktober. Waduh, kok bisa ya, dua orang petugas kompakan salah gitu. Yang di stasiun Bekasi salah cetak tiket, yang meriksa tiket di atas kereta pun juga salah tanggal.
Pulang Dengan Cirebon Express
Di atas adalah gambar Kereta Api Kutojaya, ekonomi seharga Rp. 26.000,- sampai Cirebon yang lumayan nyaman juga. Nggak jauh beda dengan Cirebon Ekspress yang kami tumpangi saat pulang menuju Jakarta dengan harga tiket @ Rp. 70.000,-. Tadinya mau naik yang eksekutif (AC) seharga Rp. 90.000,- tapi kehabisan.
Nantikan ya cerita saat jalan-jalan di Cirebon di tulisan selanjutnya. π
Hahahha
Kenapa ngga bawa Gitar sekalian mba
ditenteng gituh
Dijamin Gratis sampe Malang π
bangsaid selesai posting Blog Motivasi- Teknologi- dan Informasi
Ntar kalo dites suruh nyanyi beneran, nggak bisa… π₯
sungguh jadi pengalaman yang tidak akan terlupa ya mbak …
tapi kok bisa ya, tiket buat besok sudah ada dibuat, mungkin petugasnya peramal mbak, jadi dia tahu kalau akan ada orang yang lupa gak punya tiket …
hpnugroho selesai posting Ikhlas- Doβa dan Harapan
Tiketnya yang satu itu kan udah pake komputer sebenernya nyetaknya. Jadi salah ketik.
Yang kedua, ditulis tangan, berarti Pak Kondekturnya salah nginget tanggal. π
(Maaf) izin mengamankan KETIGAX dulu. Boleh, kan?!
jangan-jangan emang petugasnya sudah terlalu bisa salah
Bisa atau biasa? π
huuuelah, kok cuman tiket yg dipotret sis??? Kenapa ngga sekalian ama calonya??
eserzone selesai posting Apa Tujuan Anda Membuat Blog
Hihi, saya nggak mau nyari masalah sama orang lain, ah. Biarin aja.
wah sepertinya seru banget perjalanannya. ini pasti ke Festival Topeng Nusantara itu ya? π
indobrad selesai posting Kita Peduli Hak Kekayaan Intelektual
Bukan ke acara itu kok, Bang. Udah telat saya, minggu lalu itu Festival topeng Nusantaranya.
Sepertinya itu seru yah mba pengalaman mba naek kereta itu, jadi ngiri saya hehehe.
Salam kenal mba.
Harits selesai posting Pilihan Hati Nurani
Salam kenal juga, Mas.
pengalamannya menarik banget mbak is.
andre selesai posting Sepeda ontel murah
Ayo, Ndre, melu aku… π
bener2 seru nih mbak Nunik kalo jalan-jalan. Mampir kemana aja nih, coba kalo pas saya lagi liburan di kampung halaman, bisa kopdar nih…hehe
Nasir selesai posting This is Most Expensive Phone- Rp70-6 Billion
Owh, dokter Nasir asli Cirebon ya? Sayang lagi nggak ada di sana kemaren ya…
padahaL menurut Bang Iwan Fals, kereta terLambat 2 jam itu biasa..
eh ini maLah masih ada yang lebih lambat dari kereta… ^^
Hari Mulya selesai posting CSS Border 3D
Saya nggak terlambat lho… Karena emang nggak tahu jadwalnya adjah. *ngeles*
enak gak makanan di restorasinya..ada nasi rawon and rames?
boyin selesai posting Alternatif Side Job- Jualan Kartu kredit
Saya nggak makan di restorasi Mas, cuma numpang duduk aja. π
lagian emang nggak laper, wong udah sarapan dulu sebelum berangkat dari rumah.
Wah, berarti saiki Mba Nunik neng Cirebon ya?
Ngomong2 soal kereta, saya juga punya pengalaman yg DAHSYAT, bisa baca di sini http://abughalib.wordpress.com/2009/11/15/loncat-dari-kereta/
Abu Ghalib selesai posting Kangen
Udah pulang Mas, weekend kemarin, Sabtu-Minggu.
Kirain beneran lari-lari di rel ngejar kereta yang baru jalan….
Nugs selesai posting Keindahan Pantai Mariadei
Keretanya langsung jalan tepat ketika saya dan teman loncat ke dalamnya.
Waktu kecil dulu saya kalo ke Bandung selalu naik kereta, besar dikit ganti naik bus, tapi tetap naik kereta lebih romantis…:))
tukangpoto selesai posting Olah digital
Yes, naik kereta beda rasanya dengan naik kendaraan umum lainnya.
Wah, hebat perjuangannya pindah pindah kereta Mbak..Mulai dari yang 1500 an, sampe yang tiketnya kurang satu, hihihi..
Ditunggu cerita selanjutnya Mbak;
Sip. Masih ada beberapa cerita lagi tentang Cirebon tuh…
selalu seru kisah naik kereta yaa…keinginan jadi bertambah besar untuk bisa merasakan gimana asyiknya naik kereta….
huuaaa…kenapa dulu ngak ada yg mau nemenin aku yaaaa
idana selesai posting Salon yang indah
Di Bali nggak ada kereta ya Mbak? Ya udah ke sini aja, nanti tak ajak naik KRL, hehehe…
Ah…, sayangnya saya anak rumahan Mbak, ndak punya pengalaman asyik seperti itu :D.
Cahya selesai posting Retired- Extremely Dangerous
Ayo, sesekali punya pengalaman yang beda dengan kegiatan sehari-hari, dokter. Biar asyik…
yang penting kan nyampe dengan selamat kak
hehe
prof. helga selesai posting Saya ingin belajar di JCU Singapore karena
wooow jd mau naek kereta nih.
harga perhiasan emas selesai posting Membeli Emas dari Hasil Lelang Pegadaian
Wisata topeng nya keren ya …
Syilla selesai posting PASTRY
seru juga kayanya hihihi…
petugasnya sama2 salah cetak :hammer:
alisnaik selesai posting semataΒ wayang
seandainya indonesia lebih memprioritaskan transportasi umum seperti kereta, pasti udah gaperlu lagi macet2an kaya sekarang. Gue udah gatahan ngontrak dan kerja di jakarta akhirnya mau pindah kerja dipabrik di banten, untung ada yang lagi jual rumah deket situ